THE BUTTERFLY

 Hai, ini aku. Manusia biasa yang memiliki relationship dengan banyak manusia lainnya. Mungkin kalian juga memiliki relationship PASTINYA, karena manusia bukanlah makhluk yang dapat hidup sendiri. By the way, kalian tahu gak sih apa itu relationship? Kalo belum tahu coba kaian pikirkan dan tuangkan dalam sebuah kertas!! Hmm mulai dari aku ya? Menurutku relationship itu merupakan hubungan yang kita jalin dengan orang yang menurut kita itu nyaman. Bisa jadi tempat curhat, belajar, jalan bareng, menghadapi hari - hari bersama mereka, sukses bareng, dan bahkan jadi rumah kedua bagi kita. Misalnya relationship kamu dengan teman, saudara, orang tua, pacar, crush, dan masih banyak lagi. Asli seru ya kalo punya relationship yang seru? Pengen banget gak sih punya relationship yang seru abis, kayak bisa diajak ngobrol, main dll. Dan kali ini aku menuliskan kisah relationship itu. Selamat membaca!!! 👯

RELATIONSHIP WITH THEM  (Bab 1)

Cewek pintar, cantik, berbakat. Banyak cowok pengen jadi pacarnya. Ini dia, Acasia. Sosok cewek badas dan galak. Dia juga punya circle yang beranggota 3 orang. Brasella dan Jenna. Mereka bertiga bisa dibilang circle yang cukup tertutup dan gak terlalu banyak omong sama orang lain. Mereka satu sekolah dan satu kelas makanya jadi satu circle. Mereka selalu bareng kemana pun. Hingga suatu ketika... Guru "Anak-anak hari ini ibu kasih kalian tugas kelompok ya."Acasia menjawab dengan semangat "Oke bu!." Tak lama kemudian, Teman kelas nya dengan menatap langsung ke arah Acasia "Acasia, ayo kita buat tugasnya bareng." Acasia menjawab dengan nada yang bingung sambil menatap ke arah Brasella dan Jenna. Dan Acasia pun akhirnya menjawab"Hmm ok deh." Temannya pun menjawab dengan nada yang semangat "Ok Ca!" Lalu bell istirahat pun berbunyi, anak-anak kelas Acasia pun segera keluar dan jajan. Dengan hentakan kaki Brasella dan Jenna yang berjalan perlahan mendekati Acasia.

Brasella langsung bertanya kepada "Ca, lo sama mereka? Gak sama kita?" Acasia pun menjawab dengan nada yang bersalah "Hmm iya, kalian gimana?" Brasella menjawab  "Udah santai, gue sama Jenna bisa gabung sama yang lain." Acasia dengan sedikit ketenangan menjawab "Ohh ok sel."Tak lama kemudian, bell istirahat pun berakhir, mereka semua kembali ke kelas untuk belajar. Tak terasa bell pulang pun berbunyi, Brasella dan Jenna segera bergegas keluar kelas. Dengan berjalan pelan menuju pintu luar dan melihat Brasella dan Jenna  menuju perpustakaan Acasia segera mengejar mereka dan bertanya "Loh, kalian ngapain buru-buru gitu?" Dengan nada yang ragu Jenna menjawab "Kita mau ini, beresin tugas kelompok." Spontan Acasia dengan nada ragu menjawab "Ohh, ok."

Acasia langsung turun dari lantai atas ke bawah. Ya, kelas Acasia ada di lantai dua dan berdekatan dengan tangga dan lorong kelas-kelas. Tepatnya di dekat tangga menuju lantai satu. "Huh, capek banget hari ini. mana masih ada tugas sampai rumah." Keluh kesah Acasia. Sepanjang jalan dia hanya fokus bermain handphone tanpa melihat sekitarnya. "Acasia!!" panggil seorang remaja cantik memakai cardigan bewarna biru tua  bernama Gabriel. "Ya, Ada apa EL?" Jawab Acasia dengan nada bingung. "Temenin gue jajan yok, laper nih." Ajak Gabriel. "Hmm ok, ayo. aku laper soalnya." Lalu mereka pun bergegas pergi keluar gerbang untuk jajan dengan tujuan mengisi perut mereka yang sudah keroncongan itu. 

Sepanjang jalan mereka banyak mengobrol seperti sahabat yang sudah lama kenal. Memang kelihatan sedikit sokab, tetapi mereka enjoy dengan apa yang mereka obrolin sepanjang jalan. "Eh, by the way lo tumben banget gak sama Brasella and Jenna?" Tanya Gabriel dengan wajah penuh pertanyaan. "Mereka nyelesein kerkom Matematika." Jawab Acasia dengan nada sedih. "Lo gak kepikiran mereka nanti bakal jauhin lo? Tanya Gabriel. Sontak Acasia kepikiran dengan perkataan Gabriel yang hampir membuatnya jadi kebingungan itu. Selain galak, Acasia juga mudah untuk overthinking, apalagi kalo soal relationship dia. "Ca? Are you ok?" Tanya Gabriel. "Gak, gpp kok El, ini karena gue sama mereka berdua gak sekelompok aja." Jawab Acasia. Setelah itu Gabriel kembali menyodorkan pertanyaan yang selama ini membuatnya penasaran terhadap hubungan relationship mereka bertiga. Gabriel memang friendly dan terbuka. Tetapi terbuka nya seorang Gabriel membuatnya dinilai sok asik, sokab, dan kadang dia juga dinilai over sharing. Bahkan kadang dinilai terlalu kepo sama urusan orang lain. 

"Gue liat-liat, lo kalo jalan sama mereka kadang lo sendirian di belakang mereka. Kadang lo sendirian di depan mereka. Lo gak ngerasa kalo mereka cuman pengen berdua?" Seketika Acasia yang merasa dirinya terlalu banyak ditanyain soal hubungan relationship dirinya. "Lo bisa gak, gak usah kepo soal gue? Mending lo urusin hidup lo aja, gak usah ngurusin kehidupan gue. Dan terakhir, soal mereka cuman pengen berdua, kayak ngejauhin gue. Itu bukan urusan lo. Thanks udah kasih tau gue." Jawab Acasia dengan nada tegas. "Maafin gue Ca, gue udah bikin lo jadi gak nyaman dan terlalu kepo soal relationship lo." Jawab Gabriel dengan nada sedih dan menyesal.

RUMAH (Bab 2)

Sore yang normal dinikmati oleh seorang Acasia dengan tenang di kursi meja belajar miliknya. "Huh, tumben bener mereka ga chat gue" gerutu Acasia sambil kebingungan, karena tak seperti biasanya grup chat mereka sepi. "Ah bodo amat mereka ga wa" sambil Acasia menuju kasur dan melempar tubuhnya sendiri di atas kasur empuk miliknya dan Acasia pun bermain dengan hp nya. Ya seperti anak zaman sekarang lakukan, scroll ig,tiktok,twitter. Tak lama terlihat notif whatsapp muncul. Benar saja Brasella mengirimkan pesan singkat kepada Acasia. 












Sontak Acasia langsung menjawab pesan dari Brasella seperti biasanya.







"Tumben bener dah tanya tugas kelompok, biasa juga kaga nanya" Batin Acasia. Akan tetapi Acasia memilih untuk cuek dan tidak peduli dengan temannya, Brasella. Tak berselang lama dari kebingungan seorang Acasia, Brasella pun kembali menjawab chat darinya.

Komentar

Postingan Populer